Cerita Cinta
Saturday, October 16, 2004
 
Cinta dan Kesetiaan 8 (Indah)
Sepulang dari Bromo itu, perasaanku padanya semakin yakin bahwa dia juga sudah mencintai aku sepenuhnya. Aku tahu bahwa karena kesupelannya, banyak laki-laki yang mendekati Lia. Dan selama ini aku juga tahu bahwa di (sebelum dan sesudah kenal dengan aku) disekitarnya banyak laki-laki yang dekat dengannya, namun tak satupun yang bisa menjadi pacarnya seperti aku. Sungguh aku merasa beruntung, meski terkadang aku juga merasa cemburu melihat kedekatannya dengan laki-laki yang lain. Meski demikian aku tahu, bahwa hatinya tetap menjadi milikku, dan aku sangat bersyukur untuk itu.

Bahkan di kampuskupun aku dan Lia dikenal sebagai pasangan yang mesra. Bukan karena kemana-mana kami berdua, tetapi kami memang tak pernah terlihat berantem dan selalu mendukung satu sama lainnya. Apalagi tanggapan anggota gank centil yang lain ke aku (aku tahu ini dari Lia), mereka bilang aku ini orangnya sabar, pengertian, perhatian, penyayang dan romantis. Oh ya, ngomong-ngomong masalah romantis, masih ingat tentang puisi pertamaku untuk Lia? pernah suatu saat aku masuk kamar Lia untuk memasukkan barang paketan dari papanya Lia. Aku sangat kaget melihat puisiku itu ditulis ulang oleh Lia, dipigura dan dipasang di tembok kamarnya. Dan dibawah puisi itu ada tulisan namaku. Aku sangat merasa tersanjung dan bahagia melihat hal itu.

Setiap hari kami seperti pasangan yang lain, saling telpon untuk mengingatkan dan memperhatikan serta keluar untuk jalan-jalan. untuk masalah jalan-jalan inilah, aku dan Lia memang paling sering, karena salah satu kesukaan Lia adalah hunting atau berburu makanan yang enak. Karena itu sejak aku pacaran dengannya, aku jadi lebih sering menjadi pemandu atau juga ikut menjadi pemburu tempat makanan enak yang ada di Malang. Banyak tempat makan baru yang aku tahu dan baru coba masuki, yang selama ini malas aku datangi sendiri. Dari tempat makanan cepat saji (fastfood) sampai warung di pinggir jalan dan di dalam kampung kami cari dan datangi. Jadi hampir satu atau dua hari dalam waktu satu minggu, pasti ada agenda mencari tempat makan yang baru.

Satu hal juga yang aku syukuri sejak pacaran dengan Lia adalah



<< Home

Powered by Blogger