Cerita Cinta
Friday, October 15, 2004
 
Cinta dan Kesetiaan 4 (Kedekatan 2)
Bangun dengan suasana yang baru, berselimutkan selimut wangi dan hangat saat udara dingin menusuk tulang, sungguh sangat menyenangakan. Apalagi badan yang kedinginan terselimuti oleh dara yang terharapkan, sungguh luar biasa rasanya.

Kembali sadar dari mimpi dengan seluruh badan yang terasa penat sungguh menjengkelkan, namun kegembiraan muncul meraja saat wangi selimut itu masih tetap terhirup dan hangatnya masih terasa menutupi badan. Ambil rokok, merampas segelas kopi dari teman adalah langkah kedua setelah bangun. Dan melipat selimut adalah langkah ketigaku dalam kebangkitanku pagi itu.

"Trims ya sudah mau pinjami selimutnya" ucapku saat mengembalikan selimut itu ke Lia.
"Ah gak papa, kasian aja ngeliat mas dari semalem berjaga terus nyanyi-nyanyi kayak gitu, kayaknya sedih banget ya..?" tanyanya.
"Gak papa, aku cuma lagi kangen aja" tegasku agar tak memperpanjang cerita sedihku.

Lalu kitapun mulai bercanda sedikit dan aku harus pergi karena divisi keamanan harus menyusuri sungai, yang rencananya juga akan disusuri calon anggota baru sebagai latihan mental mereka.

Dengan kedinginan karena celana dan baju basah kuyub, kami bertujuh kembali ke base camp dengan menggigil. Moment kami kembali ke base camp tepat karena kami mujur saat kopi sudah tersiapkan dan kami tinggal meminumnya.

Saat kami duduk-duduk sambil berjemur, tiba-tiba gank centil lewat dan kelihatannya baru saja kembali dari mandi. Aku yang memang benar-benar merasa kurang tidur dan sedikit gak enak badan, masih saja terus menggigil meski sinar matahari masih bersinar terik ke tubuhku. Saat gank Centil duduk bersama kami, Lia langsung duduk disebelahku dan bertanya kenapa basah kuyub dan menggigil. Setelah tahu jawabanku, tidak tahu kenapa Lia langsung lari ke tendanya dan kembali dengan handuk dan sebuah kaos bergambarkan Mickey Mouse.

Dengan santai dia menutupi tubuhku dengan handuk dan melemparkan kaos berwarna putih itu ke arahku.
"Mas handukan dulu terus ganti bajunya sama kaos itu biar gak masuk angin"suruhnya.
Awalnya aku gak mau kerana seumur-umur aku belum pernah dipinjami baju oleh seorang cewek. Namun melihat dia melotot dan ngotot, akhirnya aku menyerah. Setelah aku kembali duduk dan mengenakan kaos Mickey itu, Lia merebut handuk dan langsung mengelap rambut basahku dengannya. Seperti kerbau dicocok hidungnya, aku menurut tanpa daya. Meski merasa senang karena diperhatikan oleh dia, namun ada juga rasa malu dan jenggah dihatiku, karena diladeni seperti itu yang belum pernah kurasakan seumur hidupku (selain oleh ibuku).

Akhirnya kebekuan antara kami juga mulai sirna, bahkan bukan antara aku dan Lia saja tetapi seluruh Divisi Keamanan dan Calon Anggota Baru juga sirna.

Bahkan saat kami sudah kembali ke kampus, satu persatu anggota Divisi Keamanan malah mengantarkan satu-persatu anggota Gank Centil itu, dan tentu saja aku juga hehehe.

Saat perjalanan ke kos-nya di jalan Kerto Rahardjo (saat itu), akhirnya aku dan Lia lebih banyak tanya jawab masalah hal-hal yang menyangkut pribadi kami masing-masing.

Karena aku tahu dia capek, akhirnya aku cuma duduk sebentar di teras kos-nya dan segera pulang, terus tidur. Dan mungkin saja kali ini aku bisa tidur dengan senyum tersungging dibibirku. Dengan harapan, besok aku akan menemui kamu lagi Lia.



<< Home

Powered by Blogger